6 Gerakan Industri Tahun 2023
Salah satu hal menarik yang kami lihat dalam sepanjang tahun mendukung berbagai kegiatan, baik dalam bentuk seminar, webinar, hingga expo baik skala nasional ataupun internasional, yaitu ada 6 gerakan besar ini.
Industrial Upturn
Dinamika industri yang turun naik terjadi sepanjang tahun 2023 ini. Tapi ada beberapa yang menarik yang muncul sepanjang tahun, diantaranya automation, artificial intelligence (AI), renewable energy, battery technologies. Semua ini sesuai dengan prediksi Deloitte's 2023 dimana teknologi robotics dan automation menjadi salah satunya. Namun itu global. Bagaimana dengan Indonesia?
Bila mengacu pada data PMI, kinerja manufakturing Indonesia masih bertahan di rentang 52 - 53 saja. Mampukah kita meningkatkan ini?
Yang lebih menyenangkan untuk saya adalah sepanjang tahun ini, Kemenperin telah mengeluarkan index nya sendiri, yang dikenal dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI). Data ini serasa jauh lebih valid untuk kondisi Indonesia.
Anda dapat mengakses informasi ini di: https://www.kemenperin.go.id/iki/
Shared Industry Challenges
Selain itu, ada hal menarik yang semakin jelas kita lihat. Shared Economy juga sekarang ke Shared Industry. Dalam dunia shared industry, maka harus jelas siapa peer-to-peer dari industry kita. Bila anda pemain di bidang IT, siapa P2P yang bisa kita ajak kolaborasi dan kerjasama. Bila anda pemain di bidang manufaktur pabrik A, siapa P2P yang secara produk bisa kita kerjasamakan.
Spiking Project Demand
Bagi Indonesia, kebutuhan proyek sangat beragam. Mungkin sebelum pemilu inilah momennya. Itu dia sebabnya banyak pekerjaan dan proyek dikejar tahun ini.
Karena saat masa pemilu presiden, maka project owner, Nov - Mar akan cenderung menahan diri. Dilanjut lagi dengan April adalah masa lebaran. Dan mungkin Mei baru bisa mulai bergerak lagi. Semoga tetap bisa berjalan lancar, meskipun naik turun permintaan.
Workforce Shift
Kita sedang memasuki masa pergantian tenaga kerja , atau workforce shift. Para pemimpin, karyawan yang memasuki usia menua, mulai dari 50 tahun mulai digantikan dengan anak-anak muda 20 tahunan masuk dalam berbagai industri kita.
Ini kita lihat pergerakan besar, mulai dari para startup yang berguguran di sepanjang tahun ini, dan mengakibatkan tenaga kerja muda potensial bertebaran, tidak hanya di Indonesia, tapi juga merangsek ke negara tetangga, minimal Singapore dan Malaysia. Demikian juga sebaliknya, ada beberapa industri yang memungkinkan tenaga kerja asing masuk atau bekerja remote untuk perusahaan Indonesia.
Mereka lebih cenderung mengharapkan kerja yang fleksibel. Tapi ini tidak akan dijumpai di perusahaan-perusahaan Indonesia. Tapi yang ditekankan adalah Collaborative Working, kerja antar divisi yang semakin erat, tidak terkotak-kotak. Sekarang dengan kolaborasi online, semua bisa bekerja dengan cepat, tanpa harus menunggu birokrasi antar divisi. Termasuk mengelola tim secara remote, atau hanya bertemu dalam beberapa jam saja per minggu.
Inilah postur kebutuhan per industri, anda dimana? Apakah skill yang diperlukan industri sudah sesuai ?
Resiliance of Digitization
Jelas kita semakin mengandalkan digitalisasi. Dan ini juga yang diajak untuk semua industri agar melihat peluang penggunaan digitalisasi untuk membantu industrinya tetap berkembang dan bertumbuh. Digitalisasi akan mengelola data. Dan data ini lah sumber kekuatan industri. Tanpa data, maka industri tidak akan punya informasi yang tepat dan akurat.
Dengan adanya data, maka baru bisa bicara BIG DATA. Dengan adanya BIG DATA baru bisa bicara ARTIFICIAL INTELLIGENCE. Jangan bicara AI kalau tidak punya data. Dan data harus valid.
Net Zero Infrastructure
Ini juga yang dibicarakan sepanjang tahun 2023. Tidak melulu dimulai dari panas terik yang membakar bumi, peperangan yang semakin membuat bumi panas, tapi industri juga harus memeriksa diri. Apakah selama ini justru membuat bumi semakin panas?
Net Zero Carbon - 'Net zero means that the total greenhouse gas (GHG) emissions would be equal to or less than the emissions the removed from the environment. This can be achieved by a combination of emission reduction and emission removal' (ONS). Within net zero, the approach is always to maximize emissions reduction first before offsetting the remainder.
Bagi para pembangun gedung, Net Zero Carbon ini dimulai dari konstruksi hingga perawatan berjalan. Jadi bukan pekerjaan sekali selesai, tapi kontinyu.
IndoBuildTech 2023
Itulah yang akan banyak dibahas dalam IndoBuildTech 2023.
In the movement towards advanced infrastructure development, a collective and systematic movement is the right approach to building an impeccable image of advanced development.
By participating in significant movements every year that will make a difference in the process of establishing a substantial and meaningful development which makes this country’s symbol of stability through a series of real movements that are packed with a lot of insights and benefits for all stakeholders across industrial sectors.
APTIKNAS proud to support IndoBuildTech - JIEXPO - 29 Nov - 2 Des 2023.
IndoBuildTech B2B JIEXPO – Jakarta International Expo (JIEXPO)
Show Date: 29 November – 2 December 2023
Total Area: 5.000+ sqm
Target Visitors: 35.000 Visitors
Brands Represented: More than 200 Brands
Countries Represented: 7
China, Indonesia, Japan, Korea, Turkey, Taiwan, Singapore
Register: https://indobuildtech.com/register/
Sumber : https://www.linkedin.com/pulse/6-gerakan-industri-tahun-2023-fanky-christian-kpvfc
No comments